
Sambutan Mudir Pondok Pesantren Serambi Al Aqsho
Ustadz Hadid Saiful Islam
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
” Saudaraku, seprofesi, smoga Allah selalu menjagamu, para guru, posisikanlah diri kalian sebagai PENDIDIK , bukan sebagai Pengajar, katahuilah pesantren itu adalah lembaga tarbiyah, bukan lembaga tadris ( pengajaran) . Pesantren adalah lembaga pembelajaran atau lebih spesifik berperan sebagai Lembaga Pendidikan yng intensif dan ter intregasi dng semua cabang ilmu yng dibutuhkan untuk mencetak generasi yng mampu dan eksis sebagai hamba Allah, yng juga membutuhkan berbagai sarana kehidupan. Pesantren adalah lembaga yng harus mampu membina santri sebagai peserta didik yng membutuhkan sentuhan2 pengaruh kebaikkan , atau perlakuan perlakuam yng bisa mendidik lahir batinnya para santri , agar mereka tumbuh san berkembang , sebagaimama layaknya manusia lain, yng terus tumbuh dan berkembamg jiwa dan raganya.
Jadi sadarilah, wahai para guru, kyai, ustadz, bahwa pesantren bukan satu satunya gudang ilmu, harusnya lebih tepat sebagai gudang sejuta cara mendidik santri, gudang SDM pembina karakter, Gudang pelatih pelatih peserta didik, gudang pemikir pemikir , pengembang mental peserta didik, karena kita sebagai para guru pesantren, sungguh kita ini miskin daripada ilmu, kita tak mampu memberi banyak ilmu, tapi kita harus mampu memberikan pendidikan terbaik buat santri santri kita sekuar tenaga dan segenap kemampuan… Jika dilihat, Geogle akan lebih bisa dibilang gudang ilmu yng pasif, komplet dan selalu siap kapan saja ditanyai tentang ilmu, beserta dalil dalilnya, daripada diri kita. Orang2 pun dng mudah bisa mengunduh tulisan2 para asatidzah , bahkan para ulama…yng bermanhaj salaf dengan waktu cepat, sesuai hajat ilmiyah yng dibutuhkannya.
Sedang kita sekali lagi kita adalah pendidik, walau dengan keterbatasan ilmu yng kita miliki, tetapi tetaplah kita wajib dan terys berdidikasi sebagai pendidik , sebagai perantara pencetak generasi yng berkarakter Islami ( murobbi , atau muallimul khair). Dengan selalu memohon pertolongandari AllahTa’ ala. Dng membekali santri walau dng sedikit ilmu, yng kita miliki, tapi kita teeus bwrusaha untum bisa hadirkan contoh pengamalan ilmul dan bisa menuntun istiqomahnya para santri terhadap ajaran Islam yng mulia ini.
Jadi pendidik, itu memberi ilmu, dan memberi tauladan, hingga tuntas.. Memberi contoh praktek pengamalan apa yng telah kita sampaikan, bukan sekedar datang , ngajar, pulang. Itu anda hanya bermental pekerja, sekedar penyampai teoritis, lalu ujian dan memberikan angka angka yng bisa dimanipulasi.. Tanpa bisa melatih, membiasakan, dan menyadarkan para santrinya terhadap tanggung jawab ilmu yng telah diterimanya.
Jika muridmu ternyata lebih disiplin, lebih amanah, lebih tanggung jawab, lebih rajin beribadah, lebih menjaga amaliyah Islam, lebih semangat dlm kebaikkan, lebih peduli, itu semua adalah hidayah Allah, mungkin bisa jadi karena Allah pilih kalian sebagai perantara hidayah tersebut, mungkin juga tidak.
Jadi intropeksilah selalu diri2 kita ini. Contoh, pernahkah, kita para guru mendoakan santri2 kita ? Lalu tauladan apa yng terbaik darimu yng telah kalian contohkan buat santri2mu.
Memang jadi guru pesantren itu berat…dan berat…bahkan hisabnya nanti di hari Akhirat bisa jadi juga lebih berat..dari orng lain yng tdk berprofesi sebagai guru. Wallahu ‘ alam. Itu terjadi jika kita kliru atau menyesatkan santri2 kita, naudzibillah…
Mungkin ada diantara kita yng merenung, dan berkata dlm hati, saya kan sudah sampaikan ilmu yng benar kpd mereka, saya dah masuk kelas, sesuai jadual, tapi dlm keseharianmu di tengah2 para santrimu, tauladanmu ternyata malah buruk. Jika demikian selama ini kalian ternyata belum bisa menjadi murobbi, baru hanya setingkat mudaris…pentransfer informasi..atau sedikit ilmu yng tdk tuntas dng contoh dlm kehidupan sehari2. Atau sekedar pekerja yng selalu hitung2an jam san bayaran.
Apa layak anda disebut murobbi, jika pagi hari ngantuk, saat ngajar tidur atau malah mbolos, karena semalaman nonton final bola, hingga kamu langgar amanahmu?
Secuil ilmu engkau berikan kpd para santrimu , dengan kondisi ngantuk2. ..hingga terkurangilah hak2 pendidikan santri2 mu. Ini memalukan profesi guru, apalagi guru ngaji
Kalian harus milittan dalam mendidik santri santrimu. Guru adalah Soko ilmu, dan cagaknya peradaban, dan kesuksesan pendidikan, serta pemberi warna bagi para santrimu. Maka disiplinlah dlm semua tugas dan mengamalkan syariat Islam.dimanapun anda berada
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.